
Pernah tidak terbayangkan jika sebuah aplikasi yang ingin Anda kembangkan
harus membuat komponennya dari nol? Tentunya hal ini akan membuat biaya dan
waktu membengkak, tidak efisien.
Nah, disinilah peran penting dari API. Pada artikel ini, akan
dibahas mengenai pengertian API, cara kerja dan jenis API.
API sendiri merupakan singkatan dari Application Programming Interface. API adalah salah satu aspek yang
dapat menyerderhanakan program yang sedang dibuat, jadi API berperan sebagai
perantara antar berbagai aplikasi berbeda, baik dalam satu platform yang sama
atau lintas platform.
Pengertian API dan cara kerjanya.
Untuk dapat lebih mudah memahami API adalah dengan cara
menganalogikannya dengan kegiatan sehari-hari. Bayangkan jika Anda sedang
berada di restoran, dan ingin memesan makanan, lalu Anda memilih menu yang ada
di restoran tersebut, Pramusaji akan membawa pesananmu ke dapur lalu akan
kembali lagi kepadamu ketika pesanan sudah siap, sebagai pelanggan Anda tidak
perlu tahu bagaimana restoran tersebut menyiapkan pesananmu, karena yang
penting merupakan mereka mengeluarkan apa yang Anda pesan. Sama halnya dengan
API, jika Anda merupakan seorang developer, Anda tidak perlu mengetahui atau
membuat komponenya dari awal, Anda hanya perlu memilih peralatan API yang
dibutuhkan,mengetahui penjelasannya, tanpa harus mengetahui cara kerjanya.
Contoh mudahnya adalah developer tidak perlu tahu bagaimana system operasi
membangun kotak dialog “Save Asâ€di dalam aplikasi maupun website. Mereka hanya
perlu tahu bahwa kotak dialog tersebut memungkinkan pengguna untuk menyimpan
sebuah dokumen yang disediakan.
Jenis API
Terdapat
emapt jenis API berdasarkan penggunaanya sesuai dengan hak aksesnya, Apa saja?
1.
Public API
Public API atau Open API, sesuai dengan namanya system ini bisa
digunakan oleh siapapun dalam lintas platform. Selain itu, jenis API ini paling
mudah digunakan. Anda cukup mendaftar atau langsung memanfaatkannnya di
aplikasi Anda. Contoh dari API ini adalah penggunaan Google Maps.
2.
Private API
Kebalikan dari Public API. API jenis ini dibuat untuk keperluan
internal dan tidak untuk umum, pengembangan nya digunakan untuk membangun
aplikasi tertentu. Misalnya API dari back end yang digunakan untuk mengakses
front end dari sebuah website.
3.
Partner API
Partner API bisa digunakan untuk kepentingan umum tapi sebatas
pihak yang sudah memiliki izin penggunaanya. Seperti halnya public API, anda
perlu mendaftar kepada penyedia API terlebih dahulu. Kemudian, menggunakannya
hanya di aplikasi tertentu sesuai perjanjian. Contohnya, API untuk Pembayaran
anguran Andalan Finance di aplikasi ayopop.
4.
Composite API
Composite API
merupakan API yang menyimpan data dari berbagai server atau hosting dalam satu
tempat. Tentunya, hal tersebut sangat menghemat waktu bagi pengguna. Itu karena
pengguna bisa mendapatkan berbagai jenis data hanya dalam sekali akses.
Perbedaan API
dengan Web Service
Terdapat perbedaan antara API dan Web Service, melansir geeks for
geeks, web service adalah layanan apapun yang mungkin diakses melalui internet
dan korespondensinya dilakukan melalui pengkodean XML.
Penggunaan
mengirimkan permintaan (deskripsikan menjadi XML), lalu website mengirimkan
respons melalui XML.
API sendiri adalah interface yang digunakan oleh satu layanan
dengan yang lainya untuk saling “berkomunikasiâ€. Sebenarnya, perbedaan antara
API dan web service cukup mendasar, yaitu web service adalah bagian dari API.
Jadi, web service merupakan salah satu bentuk API yang harus diakses melalui
layanan internet. Semua web service adalah bagian dari API, tetapi API bukanlah
web service. Itulah sedikit penjelasan mengania API, dapat disimpulkan bahwa
API adalah interface yang sangat penting, terutama untuk memudahkan kerja
developer dalam pembuatan program di dalam aplikasi atau website, semoga
setelah membaca artikel ini, Anda bisa meningkatkan kemampuan di bidang
teknologi.
Share artikel
ini bilamana dirasa bermanfaat.